Definisi
Seiyuu
Seiyuu atau bisa juga
disebut “Voice Actor” adalah pengisi suara
dalam Anime, Visual Novel, Game, ataupun film. Biasanya sebutan “Seiyuu” untuk pengisi suara di Jepang. Istilah “CV” yang ditulis di depan nama seiyuu adalah
singkatan untuk Character Voice (suara
karakter).
Seiyuu sering menyanyikan
sendiri lagu dari anime yang dibintanginya. Sebagian di antaranya merilis album
sebagai penyanyi J-pop, menjadi penyiar radio, atau aktor drama di panggung.
Seiyuu wanita yang juga menjadi penyanyi, model bikini, atau penyiar radio
disebut idol seiyuu.
Proses pengisian suara
anime disebut “Afureko” (After Recording).
Dialog direkam sambil melihat percakapan karakter di layar. Namun sekarang,
seiyuu lebih sering harus merekam suara di depan layar kosong atau gambar
sketsa dari anime yang sedang diproduksi. Proses ini disebut “Puresuko” (pre-scoring).
Sewaktu mengisi suara
anime, seiyuu harus bisa memerankan karakter dari berbagai lapisan umur,
laki-laki atau perempuan, bayi, anak-anak, orang lanjut usia, hingga suara
hewan dan mesin. Suara karakter pria (terutama bila tokohnya masih muda) sering
diisi oleh seiyuu wanita. Sebaliknya, suara karakter wanita hampir tidak pernah
diisi oleh seiyuu pria.
Dalam mengisi suara dalam
anime atau film, rekaman suara karakter permainan video direkam berurutan
sesuai jalannya permainan. Seorang seiyuu bahkan harus mengisi suara seorang
sendiri tanpa kehadiran lawan berdialog.
Penghasilan Seiyuu
ditentukan berdasarkan tingkat senioritas. Sewaktu mengisi suara anime, honor
dihitung dalam satuan 30 menit. Anime dengan masa putar 30 menit biasanya
memakan waktu rekaman sekitar 3 hingga 4 jam. Sewaktu mengisi narasi, honor
dihitung dalam satuan 10 menit. Sementara itu, satuan waktu untuk iklan
televisi lebih pendek lagi, antara 15 detik dan 30 detik.
Pendidikan
Seiyuu di Jepang
Di Jepang, lulusan Sekolah
Menengah Atas (SMA) yang ingin menjadi seiyuu dapat mengikuti kuliah di jurusan
drama yang diadakan akademi, universitas, atau sekolah kejuruan (Senmon
Gakkou). Di lembaga pendidikan formal yang terakreditasi, lama pendidikan
paling sedikit satu tahun lebih (minimal 800 jam pelajaran). Satu angkatan
seiyuu di akademi atau sekolah kejuruan diharuskan minimal terdiri 40 siswa.
Kurikulum di sekolah
kejuruan lebih bersifat umum, mulai dari dasar-dasar akting hingga praktiknya.
Tidak hanya di sekolah kejuruan khusus pengisi suara, calon seiyuu juga bisa
kuliah di jurusan seiyuu milik sekolah kejuruan umum yang juga mendidik
narator, penyiar, staf media elektronik, dan staf produksi anime.
Di kursus swasta pengisi
suara, kurikulum tidak se-intensif pendidikan di akademi atau sekolah kejuruan.
Biaya pendidikan juga lebih murah. Berbeda dengan akademi atau sekolah
kejuruan, kursus swasta umumnya tidak perlu ujian masuk.
Selain belajar di akademi
dan sekolah kejuruan, calon seiyuu bisa langsung melamar ke pusat pelatihan
milik kelompok teater. Di pusat pelatihan (youiku-jo) milik grup teater atau
agen seiyuu, calon siswa harus mengikuti ujian masuk yang sering sangat
kompetitif. Siswa umumnya terdiri dari lulusan akademi atau sekolah kejuruan.
Oleh karena itu, kurikulum
lebih berupa pendidikan tingkat lanjut untuk bekerja sebagai seiyuu
profesional. Selain jalur pendidikan formal, calon seiyuu dapat mencoba
cara-cara lain, termasuk bergabung dengan grup teater yang menerima calon
anggota.
Sejarah
Seiyuu
Sejarah dunia isi suara
(Seiyuu) di Jepang bermula pada tahun 1925 dengan mengudaranya stasiun radio "Biro Penyiaran Tokyo" (disebut NHK).
Masih pada tahun yang sama, 12 siswa diterima untuk dilatih bermain sandiwara
di radio. Setelah lulus, mereka menjadi "Seiyuu"
generasi pertama. Surat kabar menyebut mereka sebagai Radio Yakusha (aktor radio).
Sejarah
Singkat
|
Tahun 1933
|
Animasi dalam bentuk film bersuara yang pertama di Jepang
adalah Chikara to Onna no yononaka, sebuah film pendek.
|
Tahun 1942
|
Film cerita animasi produksi Cina, Princess Iron Fan diputar
di Jepang.
|
Tahun 1942
|
Lulusan "Tokyo Chuuou Housou Kyoku Senzoku Gekidan Haiyuu
Youseijo" membentuk "Tokyo Housou Gekidan".
|
Tahun 1941
|
NHK membuka kursus pemain sandiwara radio "Tokyo Chuuou
Housou Kyoku Senzoku Gekidan Haiyuu Youseijo".
|
Tahun 1953
|
Teater NHK Tokyo membuka lowongan siswa angkatan ke-5.
Sejumlah 6.000 pelamar memperebutkan lowongan untuk sekitar 10 siswa.
|
Tahun 1955
|
Anime impor pertama yang disulih suara di Jepang adalah
Superman yang ditayangkan mulai 9 Oktober 1955.
|
Tahun 1956
|
·
Film seri impor pertama yang disulih
suara di Jepang adalah Cowboy G-Men oleh televisi KRT (sekarang menjadi TBS)
·
Anime dengan judul bahasa Jepang “Terebi
Bouya no Bouken” ini sekaligus menjadi Afureko pertama di Jepang, disiarkan
pertama kali oleh Nippon Television, 8 April 1956
|
Tahun 1957
|
Anak-anak sangat menyukai sandiwara radio “Akadou Suzunosuke”
yang dimainkan Teater Radio TBS.
|
Tahun 1960-an
|
Pada masa Tokusaburou Kobayashi (Pencipta istilah
"Seiyuu") menggunakan kata "Seiyuu" untuk pemain
sandiwara radio anggota “Teater Biro Penyiaran Tokyo” dan teater milik radio
lain.
|
Tahun 1979
|
Animetopia mulai mengudara.
|
Akhir tahun 1980-an
|
Puncak kepopuleran NG5 (Unit Seiyuu).
|
Tahun 1994
|
Terbitlah Seiyuu Grand Prix dan Voice Animage yang merupakan
majalah pertama khusus dunia seiyuu di Jepang.
|
Tahun 2000-an
|
Mulai bermunculan seiyuu yang menjadi net idol.
|
0 komentar:
Posting Komentar