Definisi
manga
Manga berasal dari
bahasa Jepang yang berarti “Komik” dalam
bahasa Indonesia. Secara harfiah, manga memiliki arti “Gambar
Aneh” atau "sketsa spontan".
Manga telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa di negara-negara di luar
Jepang termasuk Cina, Perancis, Italia, Malaysia, Indonesia dan lainnya. Untuk
beberapa negara terdapat sebutan tersendiri untuk menyebut komik yaitu “Manhua” untuk China / Hongkong / Taiwan dan “Manhwa” untuk Korea.
Manga khas Jepang
umumnya menggunakan gaya/style sederhana dalam menggambar manga. Ciri khasnya
adalah mata besar, mulut kecil dan hidung sejumput. Ada juga gaya menggambar
Lolicon maupun Shotacon. Tapi tidak semua manga digambarkan dengan sederhana.
Beberapa mangaka menggunakan style yang realistis, walaupun dalam beberapa elemen
masih bisa dikategorikan manga. Namun, gambar latar belakangnya hampir semua
manga digambarkan serealistis mungkin. Manga biasanya dicetak hitam-putih,
namun ada juga beberapa yang berwarna (colorfull).
Di Jepang juga ada “kafe manga” atau “manga
kissa” (kissa merupakan singkatan dari kissaten yang berarti kedai
kopi). Pada manga kissa, orang minum kopi dan membaca manga, dan kadang-kadang
tinggal di sana semalaman. Di Jepang, ada Museum Manga Internasional Kyoto yang
juga menyimpan daftar situs manga yang sangat besar yang diterbitkan dalam
bahasa Jepang.
Sejarah
manga
Manga di Jepang
diawali pada jaman Edo, di mana seorang pemahat kayu dan pelukis bernama Katsushika Hokusai (1760 –1849), menciptakan
istilah Hokusai Manga pada serial sketsanya yang
berjumlah 15 volume dan diterbitkan pada tahun 1814. Hokusai itu sendiri
berasal dari 2 huruf Cina yang memiliki arti “gambar manusia untuk menceritakan
sesuatu”.
Ada juga karya manga
lainnya seperti karya Satou Kyouden buku
bergambar “Shiji no yukikai” (1798) dan
karya Aikawa Minwa, “Manga
Hyakujo” (1814) serta Rakuten Kitazawa yang
menggunakan bahasa manga dalam pengertian modern. Buku komik pertama muncul di
akhir abad 18, Kibyoushi, dengan tatanan
gambar yang dikelilingi oleh tulisan sebagai narasinya. Manga tidak begitu
berkembang hingga Perang Dunia II.
Pada awal abad 19,
muncul seorang mangaka bernama Osamu Tezuka (1928-1989)
yang membawa sejarah baru di dunia manga Jepang. Karyanya yang terkenal adalah Tetsuwan Atom (Astro Boy) dan manganya yang
diadaptasi dari novel Treasure Island (karya
Robert Louis Stevenson) meraih nilai penjualan tertinggi nasional karena sukses
dijual sebanyak 400.000 eksemplar.
Mulanya komik-komik
di Jepang adalah peniruan dari film animasi dari Walt Disney maka para
penggemar komik Jepang saat itu adalah anak-anak. Kemudian pada tahun 1959
mulai diterbitkan dua majalah mingguan untuk anak laki-laki yaitu Shonen Magazine dan Shonen
Sunday. Saat itu hiburan untuk anak di Jepang hanyalah komik saja, belum
ada anime dan tentu saja belum ada game komputer.
Sepuluh tahun
kemudian, majalah komik untuk remaja mulai terbit, diantaranya yaitu Manga
Action (1967), Young Comic (1967), Play Comic (1968), Big Comic (1967). Majalah-majalah
tersebut sendiri biasanya mempunyai tebal berkisar antara 200 hingga 850
halaman. Beberapa manga cerita aslinya diangkat dari novel/visual novel,
contohnya adalah "Basilisk" berdasarkan
dari novel “Kouga Ninpouchou” oleh Futaro Yamada, ada juga yang diangkat dari segi
sejarah, seperti sejarah Tiga Kerajaan (The Three Kingdom), Legenda Naga
(Ryuuroden), dan sejarah-sejarah Jepang.
Setelah beberapa
lama, cerita-cerita dari majalah itu akan dikumpulkan dan dicetak dalam bentuk
buku berukuran biasa, yang disebut “tankoubun” (volume).
Dari bentuk tankoubon inilah manga biasanya diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa
lain seperti Indonesia.
Untuk beberapa judul
bahkan telah/akan dibuat versi manusia atau Live
Action (kadang disingkat sebagai L.A. di jepang). Ada juga sebagian
judul dibuat kembali atau “remake” secara
internasional oleh produsen di luar negara Jepang, seperti Amerika, yang
membuat film Live Action Dragon Ball versi Hollywood (20'th Century Fox).
Sejarah
Manga di Indonesia
Manga yang pertama
kali diterbitkan di Indonesia disesuaikan dengan gaya baca masyarakat Indonesia
yaitu yang dimulai dari “kiri ke kanan”. Padahal,
manga original dari Jepang dimulai dari “kanan ke
kiri”, sehingga untuk manga yang diterbitkan di Indonesia rata-rata
tokohnya menjadi kidal karena gambar yang umumnya di flip. Ketidaksamaan ini
menyebabkan kerancuan untuk komik yang bergenre detektif, seperti Conan dan
Kindaichi, karena menyebabkan proses penyelesaian kasus dengan gambar alibi
tokoh menjadi tidak sama.
Oleh karena itu,
semenjak tahun 2000an, manga yang beredar di Indonesia disesuaikan dengan
keadaan asli manga yang diterbitkan di Jepang. Manga pertama yang diterbitkan
di Indonesia dan menggunakan metode ini (format asli jepang atau raw) adalah Rurouni Kenshin.
Karena penggemar
komik Jepang terus meningkat, banyak situs web yang menyediakan ribuan judul
komik untuk dibaca secara online. Penerbit komik di Indonesia juga mulai
bermunculan seperti M&C Comics, ReOn Comic, Elexmedia Komputindo, Level
Comics, dan Koloni.
Genre
dalam Manga
Genre secara
umum
|
Aksi/Action (Akushon)
|
Genre manga yang menceritakan tentang pertempuran,
perkelahian, atau kekerasan.
|
Fantasi/Fantasy (Fantaji)
|
Genre manga yang menceritakan tentang benda-benda aneh atau
memiliki kekuatan di luar logika, dunia yang tidak terlihat atau lain.
|
Sejarah/History
(Hisutorikaru)
|
Genre manga yang menceritakan tentang sejarah seseorang,
benda, ataupun suatu tempat.
|
Seni Bela Diri (Budou)
|
Genre manga yang menceritakan tentang berbagai seni bela diri,
biasanya seni bela diri Jepang.
|
Misteri/Mistery (Nazo)
|
Genre manga yang menceritakan tentang sebuah misteri. Biasanya
cerita tentang detective.
|
Percintaan/Romance (Romansu)
|
Genre manga yang menceritakan tentang percintaan, biasanya
percintaan remaja yang masih duduk di bangku sekolah menengah maupun atas.
|
Olahraga/Sport (Supoutsu)
|
Genre manga yang menceritakan tentang berbagai olahraga
misalnya sepak bola, baseball, basket dan lainnya.
|
Supernatural (Chou Shizen)
|
Genre manga yang menceritakan tentang orang-orang yang
memiliki kekuatan di luar logika. Entah itu kepercayaan atau sihir.
|
Genre
berdasarkan jenis pembaca
|
Anak-anak (Kodomo)
|
Genre manga yang berpusat pada jenis pembaca umumnya
anak-anak. Namun tak jarang orang dewasa juga membacanya.
|
Wanita Dewasa (Josei atau
Redikomi)
|
Genre manga yang berpusat pada jenis pembaca umumnya wanita
dewasa.
|
Pria Dewasa (Seinen)
|
Genre manga yang berpusat pada jenis pembaca umumnya laki-laki
dewasa.
|
Remaja Perempuan (Shoujo)
|
Genre manga yang berpusat pada jenis pembaca umumnya remaja
perempuan.
|
Remaja laki-laki (Shounen)
|
Genre manga yang berpusat pada jenis pembaca umumnya remaja
laki-laki.
|
0 komentar:
Posting Komentar